Pj.Gubernur Kenakan Sarung Perempuan, Bagian Protokol Setda NTT Disorot
Pemandangan itu juga menuai komentar warga Sabu raijua di Kota Kupang.
"Ini kain yang dikenakan Bapa Penjabat Gubernur pakai itu untuk perempuan, bukan untuk laki-laki. Kasihan Beliau sonde (tidak) tahu," ujar salah satu putra Sabu Raijua Joe Rihi Ga kepada victorynews.id.
Selain itu, dia juga menyayangkan orang-orang di sekitar sang penjabat yang tidak menyampaikan kepada Ayodhia Kalake.
"Kasihan beliau. Pak Penjabat tidak tahu. Yang disesalkan itu, tidak ada yang sampaikan kekeliruan itu kepada penjabat. Atau mereka semua tidak tahu. Pak penjabat ini lahir dan besar di rantau jadi tentu tidak tahu bagaimana cara pakai kain adat yang begitu banyak di NTT," tandasnya.
Menurutnya, sarung yang dikenakan Penjabat Gubernur NTT itu adalah motif Ai Worapi.
"Motif Ai Worapi ini biasa digunakan oleh kaum wanita di Sabu," jelasnya.
Joe menambahkan, sarung wanita dan pria di Sabu berbeda.
"Kain sarung wanita dan laki-laki di sabu itu tidak hanya dibedakan dari bentuk, tapi juga motifnya berbeda antara laki-laki dan perempuan karena itu ada simbol dan makna serta ada garis keturunan dalam motif itu," jelasnya. sumber: victorynews.id
Ada juga yang menyayangkan bagian protokol Setda NTT dimana, bisa hal begini terjadi. Setidaknya, bisa memberikan masukan ke Pj. Gubernur kalau itu adalah pakian yang biasa dikenakan perempuan. Artinya, kita mengenakan busana sesuai peruntukkannya.