Ini Terjemahan Dari 2 Surat Mahasiswi dan Calon Dokter Yang Tewas Dalam Mobil




Caroline Angelica, mahasiswi FKH Unair yang diduga bunuh diri di dalam mobil di parkiran Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo, pada Minggu (5/11), masih belum diungkap kebenaran penyebabnya. Semua menunggu hasil dari otopsi.

Kanitreskrim Polsek Waru, AKP Ahmad Yani, menjelaskan bahwa dugaan sementara Caroline bunuh diri. Hal tersebut merujuk pada temuan gas helium di sekitar jasadnya.

Selain gas helium, polisi juga menemukan dua lembar tulisan yang diduga merupakan surat wasiat korban. Surat tersebut tertulis dengan Bahasa Inggris, yang ditujukan kepada ibu, saudara, paman dan sahabat dekatnya.


Adapun dalam surat wasiat itu, seperti menunjukkan rasa keputusasaan mendalam yang dialami oleh Caroline Angelica. Ia merasa tak bisa melihat masa depan yang cerah, meski akan menjadi seorang dokter hewan.


Entah kehidupan seperti apa yang dilaluinya, Caroline Angelica yang putus asa memilih untuk mengakhiri hidupnya

Berikut ini isi surat wasiat Caroline Angelica, dilansir dari Radar Kudus (Jawa Pos Group), Senin (6/11):

Surat pertama
Dear mama,
Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.


Dear saudara laki-laki dan perempuanku
Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana



Surat kedua

Dear paman
Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Dear sahabat
Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian. Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi. Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku. Aku sayang kalian.

Bila setiap orang pernah menjumpaiku. Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah. Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati. SUMBER
JawaPos.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel