"Kasus Tikus" Jonas Salean Vs Ferdinan Pello Memanas Lagi, 6 Tahun Disimpan Polda NTT




Kurang lebih 6 tahun yang lalu, Mantan Wali Kota Kupang Jonas Salean melaporkan salah satu pemilik akun facebook Ferdinandpello  ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik.

Terlapor diduga menulis status yang menyerang pribadi Jonas Salean dengan kata-kata kasar oleh akun Ferdinandpello.

Laporan diterima Piket Pawaas, Direktorat Reserse dan Kriminal (Ditreskrimsus) Polda NTT Iptu Bobby J Mooynafi, SH, MH pada Selasa (12/9/2017) silam.


Jonas Salean Disebut Tikus
Pengaduan dilayangkan karena akun Ferdinandpello kerap menghina Salean. Status akun Ferdinandpello pada saat itu tertulis "Salah satu tikus ingin mencari pembenaran diri dan tikus macam begini harus dikasih" sembari memosting gambar salah satu surat kabar lokal di NTT yang berisi foto Jonas Salean.

"Dia muat foto saya di Facebook kemudian dia bilang ini tikus, tikus mantan wali kota, sehingga keluarga marah. Itu kan sudah kelewatan dan selama ini saya hanya diam saja. Tapi keluarga besar datang dan mendesak saya untuk segera melapor," kata Jonas.

Dalam surat tersebut disebutkan telah terjadi dugaan tindak pidana informasi elektronik dan dokumen elektronik yang bermuatan penghinaan dan pencemaran nama baik seperti diatur dalam pasal 45 ayat 3 jo pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.


6 Tahun "Disimpan" Polda NTT
Dilansir digtara.com – Mantan walikota Kupang, Jonas Salean, SH MSi memertanyakan mandegnya laporannya di Polda NTT.

Laporan polisi yang dilayangkan Jonas Salean, SH M.Si ke penyidik Direskrimsus Polda NTT sejak 12 September 2017 hingga saat ini masih mandeq di Polda NTT. Karena sudah enam tahun, ketua Komisi III DPRD NTT ini mempertanyakan sejauh mana penanganan kasus yang dilaporkan tersebut.

“Ya saya sebagai pelapor dan sebagai warna negara juga ingin tahu, sudah sampai dimana laporan polisi yang saya buat sejak 12 September 2017 lalu. Saya butuh kepastian hukum tentang laporan tersebut,” demikian kata Jonas Salean, Kamis (11/5/2023).



Jonas Salean melaporkan dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik melalui facebook bernama Ferdinanpelo. Laporan tersebut diterima Bobby J. Mooynafi, SH.

Jonas Salean sendiri telah menjalani pemeriksaan usai melaporkan kasus tersebut.

Pada tanggal 8 Februari 2018, Kepolisian Daerah NTT melalui Direktorat Kriminal Khusus melayangkan surat kepada Jonas Salean perihal Pemberitahuan Hasil Perkembangan Pnyidikan dengan nomor B/02/II/2018/Direskrimsus.

Dalam point kedua huruf (a) surat itu disebutkan bahwa penyidik memanggil dan memeriksa pemilik akun facebook atasnama Ferdinanpello.

Di point (b) disebutkan pula bahwa penyidik sudah berkoordinasi dan meminta keterangan ahli bahasa dari Kantor Bahasa Provinsi NTT sehubungan dengan kalimat dalam postingan dengan melampirkan foto pemberitaan harian koran tertanggal 12 September 2017 facebook pemilik akun atas nama Ferdinanpello.

Point (c) disebutkan bahwa penyidik masih memerlukan dan sangat perlu memintai keterangan ahli informasi transaksi elektronik sehubungan dengan akun facebook atas nama Ferdinanpello.

Menurut Jonas Salean, berdasarkan surat tersebut, penyidik telah melakukan berbagai tindakan pemeriksaan saksi-saksi termasuk saksi dari kantor bahasa Provinsi NTT.

Dan berdasarkan surat itu juga, penyidik tinggal melakukan pemeriksaan ahli ITE.

“Dan sudah enam tahun ini, apakah penyidik belum melakukan pemeriksaan ahli ITE? ,” kata Jonas sedikit bertanya.

Sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, lanjut Walikota Kupang 2012-2017 ini, ia lebih memilih jalur hukum untuk menyelesaikan dugaan pencemaran nama baiknya ketimbang memilih jalur sendiri untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Namun demikian ia juga meminta penyidik untuk profesional dalam penanganan kasus tersebut sehingga dirinya sebagai pelapor segera mendapatkan kepastian hukum.

“Sudah enam tahun laporan saya ini, tapi sampai sekarang belum tuntas. Saya sebagai warga negara butuh kepastian hukum atas laporan tersebut. Jangan dikira selama ini saya diam, saya tetap ikuti kasus ini,” katanya.

Ia juga meminta Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma untuk memberi perhatian terhadap kasus-kasus yang dilaporkan masyarakat dan sudah berulang tahun, baik di Polda NTT maupun di Polres Kupang Kota dan Polres seluruh NTT.

“Sebagai anggota DPRD NTT, saya meminta Kapolda NTT untuk melihat juga laporan masyarakat yang berulang tahun. Jangan hanya laporan saya saja, tapi juga laporan masyarakat. Tapi saya percaya, Kapolda NTT yang adalah putra NTT bisa menyelesaikan kasus-kasus yang selama ini mandeq,“ ujar Jonas Salean. Sumber: digtara.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel